You need to enable javaScript to run this app.

Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Solok Selatan Periode II

  • Sabtu, 11 November 2023
  • Admin Dinas
  • 0 komentar
Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Solok Selatan Periode II

Stunting masih menjadi masalah yang perlu menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Solok Selatan. Hal tersebut yang mendasari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBPP&PA) Kabupaten Solok Selatan untuk terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penurunan tingkat stunting di Kabupaten Solok Selatan.

Mengundang berbagai pihak untuk percepatan penurunan stunting, DP2KBPP&PA Kab. Solok Selatan menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Periode II kabupaten Solok Selatan Tahun 2023 bertempat di Aula Kantor BAPPEDA Kabupaten Solok Selatan, pada Selasa (7/11). Rangkaian pelaksanaan Diseminasi Audit Stunting ini dimulai dengan Rapat Penentuan Lokus AKS II Tahun 2023, Minilokakarya Kecamatan, Identifikasi dan Seleksi Kasus AKS, Kunjungan Lapangan Sasaran AKS, Kajian Kasus AKS, Kunjungan lapangan bersama Tim Pakar, serta Informed Consent Auditee AKS.

 

Sebelumnya, Pemkab Solok Selatan juga telah menerima Rekomendasi Hasil Kajian Audit Kasus Stunting di Kabupaten Solok Selatan dari Tim Pakar Audit Kasus Stunting Kab. Solok Selatan yang terdiri atas Dokter Spesialis Kandungan, Dokter Spesialis Anak, Ahli Gizi dan Psikolog. Dalam hasil audit kasus stunting ini tercatat bahwa beberapa hal yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat stunting di Kabupaten Solok Selatan adalah beberapa hal seperti Balita (Bayi di bawah usia lima tahun) dan Baduta (Bayi di bawah usia dua tahun) tumbuh di dalam keluarga perokok aktif, sanitasi yang tidak layak, lingkungan rumah yang kumuh dengan ventilasi dan cahaya matahari buruk, serta pola makan yang belum dapat dikategorikan sebagai makanan sehat dan bergizi berimbang. Jumlah Keluarga beresiko stunting yang di audit sebanyak 44 auditee dan berbeda dengan kabupaten-kabupaten lain, DP2KB,PP&PA membuat inovasi KAWAL TEKAT UNTUK DOA (Identifikasi Awal oleh Dokter Anak untuk Identifikasi Penyakit Penyerta) sehingga sebelum dilaksanakan nya Diseminasi, Auditee telah dirujuk terlebih dahulu ke RSUD untuk pemeriksaan awal, dan dari 44 auditee, yang datang ke RSUD Solok Selatan untuk rujukan awal sebanyak 37 auditee, dengan rincian 13 orang ibu hamil kek dan 24 balita terindikasi stunting.

Taufik Efendi selaku wakil Ketua TPPS juga menyepakati beberapa program prioritas untuk tindak lanjut atas rekomendasi Tim Pakar Audit Kasus stunting Kabupaten Solok Selatan, di antaranya dengan melakukan pemeriksaan rutin ibu hamil, edukasi, konsultasi dan pendampingan pada ibu hamil terkait gizi selama proses mengandung, melahirkan hingga menyusui, serta KB pasca persalinan. Sasaran Balita dan Baduta akan dipastikan untuk mendapatkan makanan bergizi seimbang, imunisasi dasar lengkap, pemantuan tumbuh kembang yang meliputi deteksi dini tumbuh kembang dan penyakit pada balita, pemberian terapi asam folat, Zinc, Vit. A, Vit. C, B-Complex dan obat cacing, serta observasi tumbuh kembang berkelanjutan, serta pendampingan sasaran keluarga beresiko stunting.

Selain itu Pemkab Solok Selatan juga akan menjamin pendaftaran BPJS kesehatan bagi keluarga beresiko stunting (PBI BPJS), sosialisasi serta edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), juga perbaikan sanitasi lingkungan.

“Kami telah membentuk Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Solok Selatan, yang terdiri dari tim pakar dan tim teknis dari DP2KB,PP&PA dan Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan, dengan tugas utamanya mengidentifikasi risiko dan penyebab stunting pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, termasuk mengatasi masalah mendasar dalam bentuk rekomendasi tindak lanjut,” tutur Taufik lebih lanjut.

Taufik menegaskan Pemkab Kabupaten Solok Selatan berkomitmen untuk terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting Kabupaten Solok Selatan. Oleh karenanya Ia meminta seluruh pihak terkait dapat bekerja sama, bersama-sama mewujudkan Kabupaten Solok Selatan yang bebas stunting, “Mari kita jalin komunikasi dan koordinasi yang baik, mencari solusi terbaik apabila terdapat kendala, khususnya dalam melaksanakan rekomendasi hasil audit tim pakar, demi menujudkan zero new stunting Kabupaten Solok Selatan. 

Dalam kegiatan hari ini juga dihadiri oleh perwakilan BKKBN Provinsi sumatera barat yang diwakilkan oleh Satgas Stunting. Kegitan ini diakhir dengan penandatanganan komitmen dalam rencana tindak lanjut yang akan dilakukan bersama. Program ini merupakan salah satu program dari pelaksanaan instruksi pemerintah melalui Presiden Republik Indonesia untuk meminimalisir bertambahnya anak stunting.

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

-

- Kepala DP2KB -

Selamat datang di Website Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Solok Selatan. Website ini dimaksudkan...

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Website ini ?

Hasil
Banner